Golden Eagle Energy Untung Rp46 Miliar pada Semester Pertama 2021

Golden Eagle Energy Untung Rp46 Miliar pada Semester Pertama 2021

INDUSTRY.co.id – PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) membukukan laba bersih Rp46 miliar pada paruh pertama 2021 dibandingkan periode yang sama pada 2020 dimana produsen batu bara yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut mengalami kerugian.

“Bottom line yang positif tersebut dapat diraih setelah perseroan mencatat penjualan sebesar Rp181 miliar pada semester pertama tahun ini, atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2020,” ujar Roza Permana Putra, Direktur Utama SMMT, dalam siaran pers seperti yang dikutip industry.co.id.

Roza mengemukakan, volume penjualan batu bara perseroan hingga Juni 2021 telah melampaui 750.000 ton, atau lebih tinggi 30% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020. Volume penjualan tersebut akan terus ditingkatkan hingga akhir 2021 ini.

“Komposisi penjualan domestik juga meningkat melebihi ekspor tahun ini. Bahkan sejak akhir tahun 2020, perseroan khususnya melalui tambang batu bara di Sumatera mulai melakukan penetrasi ke pasar end-user, terutama PLTU dan pabrik-pabrik semen,” tutur Roza.

Roza menambahkan, kinerja Perseroan pada 2020 sangat terdampak pandemi dimana harga sempat menurun tajam hingga triwulan ketiga 2020. Saat ini, pasokan batu bara di pasar domestik tampaknya terbatas dan tren pergerakan harganya terus meningkat. Oleh karena itu, perseroan akan terus meningkatkan produksi batu bara dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan tetap menjaga efisiensi biaya.

Manajemen perseroan berharap volume produksi batu bara pada 2021 ini dapat mencapai hampir 2 juta ton. Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya laba Perseroan, akan tetapi dengan melihat kinerja Perseroan pada paruh pertama 2021 ini, manajemen perseroan optimistis akan dapat membukukan hasil yang lebih baik hingga akhir 2021.

Rencana peningkatan produksi Perseroan diharapkan dapat tercapai melalui perencanaan tambang yang optimal, peningkatan jumlah armada angkut, serta peningkatan produktivitas dan cycle-time. Dari sisi pemasaran sendiri, Perseroan akan mengoptimalkan harga jual dengan memadukan HBA dan pasar spot serta memperluas pasar ke pengguna akhir khususnya di pasar domestik.

PT Golden Eagle Energy Tbk berdiri sejak 1980 dan kini berada dalam pengendalian Grup Rajawali, yang memiliki dua aset batubara yang telah beroperasi dan satu aset dalam tahap eksplorasi di Kalimantan dan Sumatera.

Related Posts